Bermula dari penetapan hari libur di Inggris oleh Raja Henry VII, yakni untuk memperingati Santa Valentine yang penuh kasih. Kini, Hari Kasih Sayang menjelma menjadi perayaan memadu kasih oleh masyarakat global, tidak terkecuali di Asia.
Klik Disini untuk Info lebih lengkap
Sama halnya seperti perayaan Natal, Hari Valentine biasanya dirayakan sebagai seremoni yang berbau komersial di banyak negara Asia. Berbagai promo belanja dan potongan harga kerap dijumpai saling berlomba-lomba menawarkan promo dahsyat menjelang perayaan Hari Kasih Sayang.
Namun, ada pula beberapa masyarakat Asia yang melakukan seremoni berlatar budaya setempat saat merayakan Valentine, sehingga membuat terlihat unik.
Berikut adalah 5 kebiasaan unik masyarakat Asia dalam merayakan Hari Valentine.
1. Korea Selatan
Di
Negeri Ginseng, jika seorang lajang tidak menerima kado Valentine di
tanggal 14 Februari, maka ia disarankan untuk segera pergi ke restoran
khas Korea, dan menyantap sup mi hitam sebagai penghalang nasib buruk.
Sebaliknya, jika seorang lajang mendapat kado Valentine lebih dari tiga barang, maka ia dianjurkan menyantap buah plum. Tujuannya adalah agar dapat berpikir jernih memilih lawan jenis yang telah ‘melamar’.
Sebaliknya, jika seorang lajang mendapat kado Valentine lebih dari tiga barang, maka ia dianjurkan menyantap buah plum. Tujuannya adalah agar dapat berpikir jernih memilih lawan jenis yang telah ‘melamar’.
2. Jepang
Para
wanita di Jepang diharapkan memberi cokelat atau kado manis lainnya
kepada pria saat perayaan Valentine. Tradisi ini berawal dari sebuah
iklan komersial sebuah merek cokelat di dekade 1980-an, dan sukses
membius khalayak Negeri Matahari Terbit hingga mengubahnya menjadi
kebiasaan.
Bagi kaum adam, mereka dituntut untuk memberi balasan kepada para wanita yang memberinya cokelat, pada tanggal 14 Maret, dan biasa dikenal sebagai Hari Putih. Hadiah balasan tersebut harus berwarna putih dan diberikan secara prioritas. Kado sederhana sebagai ucapan terima kasih, dan kado istimewa untuk gadis yang membuatnya jatuh hati.
Bagi kaum adam, mereka dituntut untuk memberi balasan kepada para wanita yang memberinya cokelat, pada tanggal 14 Maret, dan biasa dikenal sebagai Hari Putih. Hadiah balasan tersebut harus berwarna putih dan diberikan secara prioritas. Kado sederhana sebagai ucapan terima kasih, dan kado istimewa untuk gadis yang membuatnya jatuh hati.
3. China
Masyarakat
Negeri Tirai Bambu tidak hanya merayakan Valentine pada tanggal 14
Februari, melainkan juga di tanggal 7 bulan 7 pada penanggalan Imlek,
dan biasa disebut sebagai Festival Anak Gadis.
Terdapat cukup banyak pantangan dalam memberi kado di seluruh perayaan Valentine di China. Beberapa larangan utama yang paling diingat adalah pantangan memberi kado payung, tidak boleh memberi kado sepatu, dan tabu untuk menyantap buah pir bersama dengan kekasih.
Alasan utamanya adalah ketiga hal di atas merujuk pada makna ‘perpisahan’ jika ditulis dalam aksara Mandarin.
Kebiasaan ini sejatinya baru berjalan ketika memasuki era media
sosial, di mana para muda-mudi berlomba-lomba mengabadikan momen bersama
pasangan dengan latar belakang Taj Mahal yang indah.
Terdapat cukup banyak pantangan dalam memberi kado di seluruh perayaan Valentine di China. Beberapa larangan utama yang paling diingat adalah pantangan memberi kado payung, tidak boleh memberi kado sepatu, dan tabu untuk menyantap buah pir bersama dengan kekasih.
Alasan utamanya adalah ketiga hal di atas merujuk pada makna ‘perpisahan’ jika ditulis dalam aksara Mandarin.
4. India
Situs peninggalan kuno Taj Mahal selalu dipenuhi oleh pasangan muda-mudi ketika perayaan Valentine. Alasannya adalah karena bangunan yang dibangun di era Kekaisaran Mughal itu penuh dengan makna kasih sayang.5. Filipina
Angka
kasus HIV/AIDS di Filipina termasuk yang tertinggi di Asia, sehingga
pemerintah setempat gencar mengkampanyekan penggunaan kondom, termasuk
di momen perayaan Valentine. Bahkan, sejak 2010 muncul banyak aktivitas
pembagian kondom gratis menjelang perayaan Valentine, dan disertai
penyuluhan publik tentang hubungan seks yang aman.
Hal ini juga dilakukan untuk mendukung program kesehatan reproduksi yang digalakkan pemerintah Filipina sejak 2005 silam.
Hal ini juga dilakukan untuk mendukung program kesehatan reproduksi yang digalakkan pemerintah Filipina sejak 2005 silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar